80 Ribu Kopdes Merah Putih Disorot, Pemerintah Ubah Skema Pendanaan demi Ngebut Bangun Gerai

Berita Koperasi Koperasi Kita News Terkini

JAKARTA, KABAR KOPERASI-
Publik ramai mempertanyakan keberadaan 80 ribu gerai Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih yang digadang-gadang pemerintah.

Di media sosial, warganet membandingkan program ini dengan Indomaret dan Alfamart yang mudah ditemukan di berbagai wilayah, sementara gerai Kopdeskel Merah Putih justru belum terlihat.

Menjawab gonjang-ganjing itu, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah buka suara. Ia memastikan pemerintah sedang melakukan percepatan besar-besaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 Tahun 2025 yang khusus mengatur pembangunan fisik gerai, pergudangan, hingga kelengkapan Kopdeskel Merah Putih.

Skema Pembiayaan Diubah, Agrinas Turun Tangan

Farida menjelaskan adanya perubahan skema pembiayaan. Jika sebelumnya dana langsung disalurkan ke Kopdeskel Merah Putih, kini pemerintah menugaskan PT Agrinas Pangan Nusantara sebagai pengelola investasi dan modal kerja.

“Pembiayaan investasi akan digunakan untuk membangun fisik gerai dan pergudangan. Pembangunan sudah berjalan di 8.000 titik menggunakan dana yang tersedia,” ujar Farida saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).

Ia menegaskan bahwa seluruh mekanisme pendanaan sudah memiliki dasar hukum yang jelas. Sumber dana berasal dari dana desa, DAU, dan DBH, menunggu teknis rinci dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang segera terbit.

Target Besar: 80 Ribu Gerai Beroperasi Maret 2026

Farida tidak menutup mata bahwa publik mempertanyakan “di mana wujud” 80 ribu gerai tersebut. Menurutnya, kebisingan di media sosial justru menjadi dorongan pemerintah mempercepat proses pembangunan agar tidak menunggu terlalu lama.

“Koperasi Desa Merah Putih sudah sangat ditunggu masyarakat. Kalau tidak dilakukan percepatan, nanti makin resah. Target kami, 80 ribu Kopdeskel Merah Putih sudah operasional pada Maret 2026,” tegasnya.

Publik Ribut di Medsos

Salah satu pemicu ramai adalah unggahan sebuah akun X yang membandingkan jumlah gerai ritel modern dengan Kopdeskel Merah Putih.

“Indomaret: >23.000 gerai. Alfamart: >22.000 gerai. Koperasi Merah Putih: 80.000 koperasi. Tapi kenapa kita nggak pernah lihat cabangnya?” tulis akun tersebut.

Video-video serupa juga ramai di TikTok dan mendapat jutaan penonton. Narasinya sama: mempertanyakan keberadaan gerai Kopdeskel yang diklaim jauh lebih banyak dari ritel besar tetapi belum tampak secara fisik.

Pemerintah Minta Waktu

Farida meminta publik bersabar sekaligus menegaskan bahwa percepatan sedang jalan. Perubahan skema pendanaan, revisi PMK, hingga penugasan Agrinas adalah bagian dari upaya agar pembangunan tidak macet.

“Ini ikhtiar untuk memastikan 80 ribu gerai itu benar-benar terwujud. Pemerintah ingin program ini terlihat dan bermanfaat, bukan sekadar angka,” kata Farida seperti dikutip Kabar Koperasi dari detik.com.

Program Kopdeskel Merah Putih merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah untuk memperkuat ekonomi desa lewat distribusi pangan, kebutuhan harian, dan penguatan koperasi di tingkat lokal (Wan)

1 thought on “80 Ribu Kopdes Merah Putih Disorot, Pemerintah Ubah Skema Pendanaan demi Ngebut Bangun Gerai

  1. Dalam sebuah keinginan utk perbaikan perekonomian nasional melalui peningkatan ekonomi pedesaan memang memerlukan perencanaan yg matang, aturan yg jelas, serta regulasi yg nyata, bukan sekedar tindakan tanpa pertanggung jawaban tentu perlu waktu.

Tinggalkan Balasan ke Suki Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *